Praktek
Beladiri dengan Wirid Asma’ul Husna
Assalamualaikum wr wbrkt............
sekilas tentang Beladiri Wirid Asma’ Husna dalam
sebagian masyarakat Islam santri diamalkan bukan hanya untuk tujuan ibadah
mahdhoh dengan memperbanyak berzikir semata-mata. Namun, pada sisi lain, wirid Asma’ul
Husna dipakai pula untuk sarana berlatih fisik, yaitu latihan bela diri
.
Dengan jurus-jurus tertentu para santri melakukan latihan fisik sambil
melafazkan kalimat zikir Asma’ul Husna. Jika zikir Asma’ul Husna yang
diwiridkan bakdal maktubah membaca lafaz Asma’ul Husna dari nama-nama
Allah yang jumlahnya 99, maka wirid Asma’ul Husna hanya mengambil
beberapa nama Allah yang terdapat dalam 99 nama Allah itu. Bacaan wirid Asma’ul Husna untuk tujuan bela diri ini hanya
mengambil sembilan lafaz nama Allah,
yaitu Ya Hayyu, Ya Ya ‘Aliyyu, ya Maliyyu, Ya Wafiyyu, ya Waqiyyu, ya
Qawiyyu, ya Ghaniyyu,Ya Waliyyu, Ya
Baqi.
Dalam
prakteknya, pembacaan Asma’ul Husna itu diawali dengan bacaan surat Al-Fatihah
sebanyak lima kali yang ditujukan
untuk para guru yang memberi ijazah wirid tersebut. Pembacaan fatihah itu
sebagai wasilah (perantara) dengan keyakinan agar doanya dapat
dikabulkan Allah SWT. Setelah membaca wasilah kepada tujuh sembilan guru yang
telah menurunkan ijazah wirid itu, maka biasanya sang guru mengajak para santri
peserta wirid itu untuk melakukan latihan gerakan jurus I sambil membaca :
Ya
Hayyu, Ya “Aliyyu, Ya Maliyyu, Ya Wafiyyu, Ya Waqiyyu, Ya Qawiyyu, Ya Ghaniyyu,
Ya Waliyyu, Ya Baqi. ...
Begitu seterusnya bacaan itu diulang-ulang
sampai jurus kesepuluh. Kesepuluh jurus
itulah yang selalu dilatih guru agar para santri berlatih sendiri sesuai kemampuannya. Perlu diketahui bahwa
kesepuluh jurus Asma’ul Husna itu gerakannya berbeda-beda, sesuai dengan
fungsi masing-masing jurus.
Sebagai contoh, jurus keempat
dilakukan dengan gerakan kedua belah tangan menyapu dari bawah ke atas, dengan
tekanan yang kuat. Dikatakan bahwa jurus ini jika dikabulkan Allah SWT, dapat
melemparkan atau memporakporandakan puluhan bahkan ratusan musuh
sekalipun. Sedang jurus ketiga itu
disebut jurus kulu geni. Diyakini
bahwa jurus ini dapat mematikan musuh dengan cara menggesekkan kedua
tanganya kuat-kuat, maka musuh akan terkapar kesakitan tidak tahan menerima
hantaman lawan.
Agar menghasilkan
gerakan-gerakan yang luwes, maka santri yang mengamalkan wirid Asma’ ini
harus berlatih sendiri secara rutin setiap hari. Ibarat pisau jika sering
diiasah, maka akan tajam hasilnya. Begitu pula amalan wirid Asma’ul Husna ini, jika banyak dibaca sesuai waktu yang
ditentukan, maka khasiatnya akan tampak lebih baik......
untuk tingkatan lebih lanjut harus disertai dan didampingi guru yg ahli
semoga bermanfaat
salam Budaya Nusantara
Ra-Hayu _/\_
No comments:
Post a Comment