Meditasi Sufi Bag 1
BISMILLAH
HIR RAHMAN NIR RAHiiM; ALLAHUMMA SALLI ALA
SAYYIDINA
MUHAMMADIN
NABEE YIL UMMEE WA ALIHI WA BARIK WA SALLIM......
Sasaran dan maksud
Muraqabah/Meditasi/Rabita Sharif adalah untuk
memperaragakan kehadiran terus-menerus ke dalam realitas Shaykh.
Semakin seseorang memelihara pelatihan ini, semakin terungkapkan
manfa.atnya dalam kehidupan sehari-harinya sampai pada titik dia
mencapai tataran nihil dalam
hadhirat Shaykh. Orang harus tahu betul
bahwa Shaykh adalah jembatan
antara (dunia) ilusi dan benar (nyata =
realitas) dan dia berada di
dunia ini hanya untuk tujuan itulah. Jadi Shaykh
adalah seutas tali (tambang)
khas yang diulurkan kepada siapapun yang
mencari kebebasan (dari ilusi),
karena hanya dia yang dapat memberikan
layanan sebagai penghubung (link) antara seseorang yang masih
terikat
kepada dunia ini dan Hadhirat
Ilahi. Agar menjadi nihil dihadapan dan
keberadaan Shaykh adalah
menjadi nihil dalam kenyataan, dalam Hadhirat
Ilahi, karena memang
sesungguhnya disitulah dia berada.
Langkah1
Bayangkan dirimu berada di hadapan Shaykh. Sampaikam salammu.
Tutup
matamu. Pandanglah melalui Mata Jantung. Jangan mencari wujud
muka,
hanya Auranya saja, ruhaniah.
Sebagai
awal murid dapat memulai praktek Muraqabah ini untuk jangka
waktu pendek dari 5
sampai 15 menit, dan secara bertahap
menjalaninya
menuju jangka waktu yang lebih panjang, bahkan merentang
sampai
berjam-jam sekali sessi. Yang terpenting adalah bahwa seseorang
mempertahankan
sebuah praktik yang ta.at azas (consistent)
untuk
mendapatkan
manfa.at praktid. Adalah berlipat kali lebih baik dan
bijaksana untuk bertahap pada sessi yang
pendek secara harian daripada
disiplin
dan praktek yang acak. Sebuah upaya kecil yang dilakukan secara
ta.at
azas akan menghasilkan kemajuan luar biasa dalam waktu
(keseluruhan) yang singkat.
Mengulang
wudhu dan shalat 2 raka..
3x Shahada [ Kalimatu shahada (3 kali):
Ashhadu an la ilaha illa-lah, wa
ashhadu anna Muhammadan rasulu-lah]
100-200x
Istighfar [Astaghfirul lahal ‘Atheem wa atubu ilayh ]
3x
Surah Ikhlas [Qul hu Allah hu Ahad Allah hu Samad Lam yalid wal lam
ulad wa lam lakon la hul kofuone ahad ]
Fatiha (baca fatiha)]
Minimum
200x mencari dukungan dan kehadiran Mawlana Shaykh (Q):
.Madad ya Sayyidi, Madadul-Haq. mengulang
Dhikr.
Mata tertutup; mohon izin untuk menyambung cahaya (nur) beliau
kepada jantungmu dan cahaya (nur) mu kepada jantung beliau.
Bayangkan sebuah kontak dua arah dan kemudian, baca awrad di atas.
Ketika seseorang duduk bermeditasi dan menutup matanya,
orang itu memfocuskan pikirannya pada satu titik tunggal. Dalam
hal ini titik itu biasanya adalah konsep dari mentor spiritualnya,
yaitu :
dia mem-fokuskan seluruh kemampuan kesaksiannya
memikirkan dengan…
konsentrasi penuh tentang guru
spiritual nya, agar supaya mendapatkan
gambaran (image) mentor nya
pada layar mental, selama dia masih berada
dalam status meditasi itu. Sifat (properties), karakteristik dan potensi yang
terkait dengan sebuah gambaran (image) juga dipindahkan pada layar
pikiran ketika gambaran (image) itu terbentuk pada layar mental
dan
pikiran
menerimanya sesuai dengan itu.
Sebagai
contoh, seseorang sedang memperhatikan api. Ketika gambaran
(image)
api itu dipindahlan kepada layar pikiran, suhu dan panas api itu
terekam
oleh pikiran. Seseorang yang hadir dalam sebuah taman menikmati
kesegaran
dan kesejukan pepohonan dan tanaman dalam taman itu untuk
menciptakan gambaran itu semua pada layar
pikirannya. Begitu juga ketika
gambaran mentor spiritual dipindahkan pada
layar pikiran, Ilmu yang
Dihadirkan
(the Presented Knowledge) yang beroperasi dalam diri guru
spiritual,
juga ikut dipindahkan dengan gambaran itu dan pikiran murid
secara bertahap menyerap (assimilates) hal
yang sama.
Langkah
3
Duduk bersimpuh, yang rapi, tetap
bersimpuh, mata tertutup, tangan di
tempat,
mulut tertutup, lidah ditekuk
ke
atas, napas terkendali, kuping
mendengar
Quran, Salawat atau suara
sendu. Ruang gelap.
Meditasi, memikirkan tentang mentor
spiritual, sebuah upaya untuk memfokuskan
dengan konsentrasi pikiran kita kepada
seseorang, sehingga
image nya dapat dipantulkan secara berulang
pada layar pikiran kita,
(maka) kita terbebaskan dari keterbatasan
indera. Makin sering sebutir
pikiran
di tayangkan pada layar mental, makin jelas pula formasi
(pembentukan)
sebuah pola dalam pikiran itu. Dan, pola pikiran demikian
ini, dalam istilah
spiritualitas, disebut ’pendekatan pikiran..
Ketika kita membayangkan mentor spiritual atau ’Shaykh’, sebagai
sebuah
hal dari hukum eternal, ilmu Elohistic Attributes yang beroperasi
dalam
Shaykh dipantulkan pada pikiran kita dengan ulangan yang
berkali-kali
menghasilkan pencerahan pikiran dari murid dengan cahaya nur yang
berfungsi dalam diri Shaykh dan dilimpahkan kepadanya. Pencerahan
jantung murid berusaha mencapai tataran atau tahap Shaykhnya.
Dalam
Sufism, keadaan ini disebut ’Kedekatan’ (nisbat). Cara terbaik dan
telah
teruji untuk menikmati kedekatan, menurut spiritualitas, adalah
hasrat
kerinduan dari cinta.
Pikiran
Shaykh terus menerus mengirimkan (transfer) kepada murid
spiritualnya sesuai dengan kobaran cinta
dan rindu akan Shaykh, yang
mengalir di dalam diri murid dan ada datang
satu saat ketika cahaya nur
beroperasi dalam diri Shaikh yang
sesungguhnya adalah pantulan Tampilan
Indah
Ilahi yang dipindahkan kepada murid spiritual itu. Hal ini
memungkinkan murid spiritual untuk
membiasakan diri dengan Cahaya
Gemilang
dan Tampilan Indah. Keadaan ini, dalam istilah sufism, disebut ’
Menyatu
dengan Shaykh. (Fana fi Shaikh). Cahaya Shaikh dan Tampilan
Indah
gemilang yang beroperasi dalam diri Shaykh bukanlah ciri pribadi
Shaykh.
Sebagaimana halnya murid spiritual, yang dengan perhatian dan
konsentrasi penuh dedikasi, menyerap (assimilasi)
ilmu dan ciri khas
Shaykhnya, maka Shaykh juga menyerap ilmu
dan busana (ciri = attributes)
Nabi (s.a.w.) dengan
perhatian dan konsentrasi penuh dedikasi pikiran.
..........
Bersambung..........
lihat postingan selanjutnya.......
terimakasih semoga bermanfaat _/\_
sumber : As-Sayed Nurjan Mirahmadi.........(Naqshbandi Haqqani Rabita Shareef)
No comments:
Post a Comment