Misteri
Naga
(dikutip
dari buku "Kisah-Kasih Spiritual -
Wisnu Prakasa")
Naga
sebagai mahluk yang mempunyai karma baik dan telah mencapai pembinaan kehidupan
spiritual tahap tertentu, karena mereka telah melatih pembinaan spiritual yang
sangat lama. Pencapaian spiritual yang lama ini menjadikan kaum naga memperoleh
berkah dan kedudukan yang terhormat.
Pencapaian
dan karma baik yang dimiliki....................
kaum naga, menjadikan banyak naga yang mendapatkan
kesempatan untuk mengabdikan dirinya secara langsung sebagai pendamping dan
pelindung Buddha, Bhodisatva, dan para mahluk suci lainnya. Sering kita melihat
gambar Bodhisatva Kwan-Im sedang berdiri diatas naga yang mengantarkan kemana
Sang Dewi pergi.
Kaum
naga memiliki berbagai macam ras yang berbeda-beda, dan setiap ras terbagi dalam dua gender
yaitu lelaki dan wanita. Dimana naga lelaki mempunyai tanduk yang membesar
dibagian atasnya, tetapi naga wanita mempunyai tanduk yang lebih ramping dan
kadang mengecil dibagian atasnya.
Selain
itu naga lelaki mempunyai janggut yang berkilauan seperti mutiara di dagu dan
pada lehernya. Dan naga wanita akan tampak berbeda pada bentuk hidungnya, yang
lebih lurus. Dagu dan lehernya tidak memiliki janggut.
Perlambangan
energi naga pada Fung-Shui diakui energinya sebagai salah satu pelindung di
sebelah kiri dan pembawa energi keberuntungan dengan perlambangan warna hijau
atau biru. Sedangkan di sebelah kanan di lambangkan dengan energi macan.
Penyatuan kedua energi yang saling melengkapi dapat membentuk suatu energi chi
yang baik.
Pada
aliran Fung-Shui yang melambangkan arah angin dan musim, dikenal dengan istilah
Naga Biru. Yang berarti naga timur dan merupakan perlambangan dari musim
spring, dan awal tahun. Macan putih yang berarti macan barat dan merupakan
perlambangan arah barat.
Naga
merupakan salah satu dari mahluk alam lain yang sangat unik dalam memilih
lokasi. Mereka tidak akan sembarang, bahkan dapat dibilang benar-benar sangat
berhati-hati dalam menilai dan memperhitungkan lokasi tempat kediamannya.
Sehingga tempat dan lokasi yang disukai oleh kaum naga, biasanya akan memiliki
energi chi yang sangat tinggi dan baik.
Kelebihan
dari kaum naga ini, yang menjadikan kaum naga dikenal memiliki banyak energi
berkah dan rejeki yang berlimpah dibandingkan mahluk lainnya. Sehingga beberapa
Master Fung Shui yang dapat mengetahui keberadaan naga, akan
mempertimbangkannya sebagai suatu kelebihan yang sangat positif.
Inilah
beberapa contoh tempat yang lebih disukai oleh kaum naga:
Pertama, tempat dimana terdapat pohon yang
pernah disambar petir dan terbakar. Kedua, di laut pada bagian tengah teluk,
biasanya ditandai dengan motif ombak yang seperti sisik naga. Ketiga, di dekat
pinggir pantai yang terdapat banyak batu karang yang menonjol di permukaan
laut. Keempat, di danau yang tenang dan bersih di gunung ataupun di kaki
gunung. Kelima, di dalam gua, dimana sering muncul pelangi di atas atau dari
dalam mulut gua.
Karena
pada umumnya tempat yang disukai Naga sangat erat hubungannya dengan elemen
air. Maka naga banyak dihubungi dengan dewa hujan dan batara indra, dewa
halilintar (li-kong). Hal ini erat hubungannya dengan cara fung-shui yang
mempergunakan unsur air sebagai pembawa energi berkah dan kekayaan.
Untuk
menjadi naga diperlukan pembinaan yang tidak mudah, dan waktu yang sangat lama.
Salah satu jenis naga berasal dari ular air. Ular air bilamana telah
bermeditasi selama 500 hingga 1000 tahun, akan berubah menjadi Ular-Ikan ( ½
Ular ½ Ikan) dimana kepalanya masih berupa ular, tetapi tubuhnya mulai membesar
sedikit dan sisiknya membesar seperti ikan, juga ekornya mulai berupa ekor
ikan.
Ular-Ikan
ini bila melanjutkan meditasinya selama 500 tahun hingga 1000 tahun, maka akan
berubah menjadi Ikan-Naga ( ½ Ikan ½ Naga ). Ikan-Naga mempunyai tubuh dan ekor
seperti ikan, tetapi kepalanya membesar dan telah menyerupai kepala naga. Pada
tahap ini ada juga yang telah menampakkan tanduk kecil di atas kepalanya.
Di
Indonesia, Ikan-Naga ini banyak dijumpai di daerah pantai selatan pulau jawa
dan bali, karena berkah yang dimiliki Ikan-Naga ini maka banyak penduduk
setempat menghormati Ikan-Naga agar dapat diberikan hasil ikan yang berlimpah
dan bebas dari wabah penyakit menular.
Ikan-Naga
juga mempunyai unsur air yang sangat kuat, sehingga oleh masyarakat jawa di
masa lampau banyak diundang sebagai energi yang dapat mencegah terjadinya
kebakaran terlebih-lebih dimusim kemarau yang panjang.
Ikan-Naga
yang melanjutkan meditasi selama 500 tahun hingga 1000 tahun, akan berubah
menjadi Naga Tanpa Tanduk. Seluruh tubuhnya sempurna menjadi naga, dengan warna
yang menyerupai biru kehijauan. Walaupun ada juga yang telah mempunyai tanduk,
tetapi tanduk dikepalanya masih sangat kecil sekali.
Naga
tanpa tanduk ini banyak di jumpai dalam hiasan kerajaan-kerajaan di tanah jawa
pada masa lampau. Dimana energi yang terpancar dari naga tanpa tanduk dapat
menambah pamor dan wibawa dari tempat yang di diaminya.
Naga
Tanpa Tanduk akan menjadi Naga Bertanduk bilamana dapat bermeditasi selama 500
tahun hingga 1000 tahun lagi.
Naga
Bertanduk mempunyai tanduk besar yang sempurna, dan ditumbuhi janggut panjang
yang berkemilauan seperti pearl. Naga Bertanduk pada tingkat ini sebagian telah
dapat terbang di angkasa tetapi kemampuan jangkauannya masih terbatas.
Dibutuhkan
meditasi sedikitnya 1000 tahun untuk mencapai Naga Emas yang sempurna, tubuhnya
dapat berubah warna seperti: cahaya emas, ataupun warna matahari. Naga Emas
dapat terbang kesegala penjuru alam, walaupun tampaknya tidak mempunyai sayap.
Adapula jenis naga lainnya yang tampak memiliki sayap di badannya.
Tidak
banyak naga yang dapat mencapai tingkat Naga Emas. Salah satunya dapat kita
lihat sebagai pengikut Bunda Mulia yang mengabdikan dirinya pada Bunda Mulia
dan mendapat tugas untuk memegang dan menjaga Pusaka Stempel Perintah Bunda
Mulia. Selain itu banyak pula naga-naga lainnya yang mengabdikan dirinya untuk
menjaga dan menjunjung tinggi perintah Bunda Mulia.
Salah
satu kursi tahta Bunda Mulia merupakan jelmaan dari 12 naga, dan jubah dan
tongkat Kebesaran Bunda Mulia juga merupakan jelmaan dari naga-naga emas. Pada
saat Bunda Mulia menampakkan dirinya di gunung Kun-Lun, 12 naga menjelma
sebagai alas duduk Teratai Emas Bunda Mulia. Pada bagian atas Teratai emas
Bunda Mulia tampak sinar putih bagaikan cahaya matahari dan sinar emas bagaikan
cahaya rembulan. Cahaya ini merupakan sinar dari tubuh dan janggut naga yang
menjelma sebagai Teratai Emas.
Masih
banyak lagi kisah naga yang mengabdikan dirinya pada Bunda Mulia, Bodhisatva,
pewaris ajaran dan murid Bunda Mulia. Hasil meditasi dan karma baik dari kaum
naga, menjadikan kaum naga memiliki berkah dan energi rejeki yang luar biasa
banyaknya. Hal ini membuat kaum naga banyak di hormati dan di berikan
persembahan oleh manusia. Semua ini bertujuan, agar kiranya sang naga sudi
melimpahkan berkah keberuntungan yang dimilikinya.
Kaum naga
juga dapat mengerti bahasa burung dan binatang lainnya. Dimana ada suatu cerita
legenda yang menjelaskan bilamana seseorang memakan hati naga, dia dapat
mengerti bahasa binatang. Kepercayaan ini tidak hanya dipercayai oleh
masyarakat China terdahulu, tetapi juga di indonesia. Cerita tentang hati naga
yang menjadikan seseorang mengerti bahasa binatang juga dipercayai oleh
penganut kepercayaan jawa kuno di Indonesia.
Kisah ini
mungkin telah menjadi legenda di tanah jawa, kisah hati naga dapat dilihat pada
cerita Aji Saka. Aji Saka merupakan orang pertama yang menginjak tanah jawa dan
sebagai nenek moyang manusia di tanah jawa
salam Rahayu Nusantara _/\_
No comments:
Post a Comment