2.1
Sejarah Anyaman
Berbicara
mengenai sejarah anyaman di Indonesia,
merupakan
masalah
yang masih diperdebatkan sampai sekarang. Ada
2 teori
mengenai
awal mula masuknya keahlian menganyam di Nusantara. Teori
pertama
adalah menganyam merupakan keahlian asli dari orang melayu
termasuk
Indonesia,
teori ini diperkuat dengan ditemukannya tempat
tinggal
dan tembikar yang terbuat dari anyaman. Hal ini tidak dimiliki di
daerah
lainnya, ada beberapa fakta mengenai.
1.
Pada jaman dahulu anyaman merupakan pekerjaan para wanita, dan
bukan
sebagai mata pencaharian, namun sebagai pengisi waktu
senggang.
2.
Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang
lengkap
jika dia tidak mahir dalam seni anyaman
3.
Anyaman dahulu hanya alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai
hadiah,
dan sebagai kemasan sebagai hantaran saat berkunjung pada
sahabat
atau keluarga.
4.
Beberapa anyaman dibuat dengan bentuk yang sangat besar, yang
digunakan
sebagai alat saat bepergian untuk menyimpan pakaian
barang
dagangan, serta pada jaman penjajahan digunakan untuk
menyimpan
senjata yang akan diselundupkan.
Menurut
sejarah, para pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan
berbagai
kerajinan tangan untuk menarik minat masyarakat untuk
memeluk
Islam, ternyata dengan cara ini perkembangan Islam sangat
pesat
hingga tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Ki
Tegalmantra (murid Sunan Gunung Jati) yang telah
mengajarkan
teknik anyam-anyaman kepada masyarakat Cirebon.
Bahkan
Desa Tegalmantra dan Tegalwangi tempat dimana Ki
Tegalmantra
menyebarkan agama Islam, dikenal sebagai sentra industri
kerajinan
anyaman terbesar di Jawa. Di daerah Jawa Barat daerah
Rajapolah,
Tasikmalaya, dan Garut merupakan penghasil dari kerajinan
anyaman
yang dikenal oleh wisatawan domestik dan internasional.
2.2
Anyaman Tradisional dan Konsep Berpikir Suku Sunda Rajapolah.
Menurut
J.J. Hoenigman (Wikipedia, 2008) … Anyaman Merupakan
wujud
kebudayaan, yang termasuk dalam artefak. Artefak
adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Anyaman
pertama kali digunakan manusia, yaitu untuk membantu
dalam
kehidupannya sehari-hari. Anyaman merupakan salah satu bentuk
lain
dari gerabah yang terbuat dari pengaturan bilah-bilah selain dari
gerabah
yang terbuat dari tanah liat. Banyak sekali jenis anyaman
tradisional
yang terdapat di suku Sunda. Dimana beda material beda juga
nama
dan teknik menganyam. Di Rajapolah sendiri setidaknya ada 3
jenis
material yang digunakan yaitu adalah bambu, pandan, dan
mendong.
Tiap bahan memiliki karakteristik dan beberapa diantaranya
memiliki
filosofi yang sangat kuat.
Motif
anyaman tradisional sangat beragam hal ini dikarenakan
bahan
yang digunakan dalam pembuatan anyaman berbeda-beda,
namun
beberapa motif anyaman meskipun bahan berbeda ada yang
diberi
nama sama, hal ini melihat dari kesamaan bentuk motifnya.
Dilihat
dari keadaan diatas, masyarakat Sunda Rajapolah telah
memiliki
sebuah pemikiran yang sangat logis dan jauh dari sifat mistis
dalam
pembuatan motif anyaman, sehingga nama yang diberikan
merupakan
nama anyaman yang diambil dari alam dan kehidupan yang
mereka
jalani.
Beberapa
bahan anyaman memiliki filosofi yang kuat. Bambu
adalah
salah satu bahan anyaman yang sangat kental dengan makna,
apalagi
jika kita menghubungkan dengan suku Sunda. Masyarakat Sunda
sudah
sedemikian lama berhubungan akrab dengan bambu, banyak
pengalaman
leluhur yang bisa dipetik, sejak lahir hingga mati, orang
Sunda selalu dipertemukan dengan bambu.
..........
.........
Kang, salam baktos, lanjut terus..!
ReplyDelete