Monday, June 4, 2012

ANYAMAN TRADISIONAL RAJAPOLAH-1




2.1 Sejarah Anyaman
Berbicara mengenai sejarah anyaman di Indonesia, merupakan
masalah yang masih diperdebatkan sampai sekarang. Ada 2 teori
mengenai awal mula masuknya keahlian menganyam di Nusantara. Teori
pertama adalah menganyam merupakan keahlian asli dari orang melayu
termasuk Indonesia, teori ini diperkuat dengan ditemukannya tempat
tinggal dan tembikar yang terbuat dari anyaman. Hal ini tidak dimiliki di
daerah lainnya, ada beberapa fakta mengenai.


1. Pada jaman dahulu anyaman merupakan pekerjaan para wanita, dan
bukan sebagai mata pencaharian, namun sebagai pengisi waktu
senggang.
2. Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang
lengkap jika dia tidak mahir dalam seni anyaman
3. Anyaman dahulu hanya alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai
hadiah, dan sebagai kemasan sebagai hantaran saat berkunjung pada
sahabat atau keluarga.
4. Beberapa anyaman dibuat dengan bentuk yang sangat besar, yang
digunakan sebagai alat saat bepergian untuk menyimpan pakaian
barang dagangan, serta pada jaman penjajahan digunakan untuk
menyimpan senjata yang akan diselundupkan.
Menurut sejarah, para pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan
berbagai kerajinan tangan untuk menarik minat masyarakat untuk
memeluk Islam, ternyata dengan cara ini perkembangan Islam sangat
pesat hingga tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Ki Tegalmantra (murid Sunan Gunung Jati) yang telah
mengajarkan teknik anyam-anyaman kepada masyarakat Cirebon.

Bahkan Desa Tegalmantra dan Tegalwangi tempat dimana Ki
Tegalmantra menyebarkan agama Islam, dikenal sebagai sentra industri
kerajinan anyaman terbesar di Jawa. Di daerah Jawa Barat daerah
Rajapolah, Tasikmalaya, dan Garut merupakan penghasil dari kerajinan
anyaman yang dikenal oleh wisatawan domestik dan internasional.

2.2 Anyaman Tradisional dan Konsep Berpikir Suku Sunda Rajapolah.
Menurut J.J. Hoenigman (Wikipedia, 2008) … Anyaman Merupakan
wujud kebudayaan, yang termasuk dalam artefak. Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Anyaman pertama kali digunakan manusia, yaitu untuk membantu
dalam kehidupannya sehari-hari. Anyaman merupakan salah satu bentuk
lain dari gerabah yang terbuat dari pengaturan bilah-bilah selain dari
gerabah yang terbuat dari tanah liat. Banyak sekali jenis anyaman
tradisional yang terdapat di suku Sunda. Dimana beda material beda juga
nama dan teknik menganyam. Di Rajapolah sendiri setidaknya ada 3
jenis material yang digunakan yaitu adalah bambu, pandan, dan
mendong. Tiap bahan memiliki karakteristik dan beberapa diantaranya
memiliki filosofi yang sangat kuat.

Motif anyaman tradisional sangat beragam hal ini dikarenakan
bahan yang digunakan dalam pembuatan anyaman berbeda-beda,
namun beberapa motif anyaman meskipun bahan berbeda ada yang
diberi nama sama, hal ini melihat dari kesamaan bentuk motifnya.
Dilihat dari keadaan diatas, masyarakat Sunda Rajapolah telah
memiliki sebuah pemikiran yang sangat logis dan jauh dari sifat mistis
dalam pembuatan motif anyaman, sehingga nama yang diberikan
merupakan nama anyaman yang diambil dari alam dan kehidupan yang
mereka jalani.
Beberapa bahan anyaman memiliki filosofi yang kuat. Bambu
adalah salah satu bahan anyaman yang sangat kental dengan makna,
apalagi jika kita menghubungkan dengan suku Sunda. Masyarakat Sunda
sudah sedemikian lama berhubungan akrab dengan bambu, banyak
pengalaman leluhur yang bisa dipetik, sejak lahir hingga mati, orang
Sunda selalu dipertemukan dengan bambu.
..........
.........

1 comment: